Senin, 10 Nov 2025
Tokyo, Japan. IJCC–Suasana ruang seminar sore itu terasa hangat dan penuh antusiasme. Puluhan peserta IJCC dari Tokyo, Chiba dan Saitama tampak serius menyimak setiap kalimat yang keluar dari pemateri utama, Ir. H. Wildy, seorang pengusaha sukses, profesional dan praktisi di bidang financial management. Seusai sesi seminar, kami berkesempatan untuk berbincang santai dengan beliau, menggali lebih dalam pandangannya tentang uang, kehidupan, dan pentingnya literasi keuangan sejak dini.

⸻
Mindset Uang: Dari Kesenangan ke Ketenangan
Kami membuka percakapan dengan pertanyaan sederhana namun mendasar: bagaimana sebenarnya pandangan beliau tentang uang, dan apakah pandangan itu berubah seiring perjalanan waktu?
“Dulu uang itu untuk kesenangan,” ujar Pak Wildy sambil tersenyum, mengingat masa-masa awal kariernya. “Namun setelah belajar tentang financial management, saya sadar bahwa uang itu untuk kenyamanan dan ketenangan.”
Beliau menjelaskan, banyak orang sering terjebak dalam pola pikir bahwa uang adalah alat untuk memuaskan keinginan sesaat—berbelanja, bersenang-senang, atau menunjukkan status, seperti yang dijelaskan dalam seminarnya. Namun seiring dengan meningkatnya kesadaran finansial, beliau memahami bahwa uang justru harus menjadi alat untuk menciptakan rasa aman dalam hidup.

“Ketika kita punya literasi keuangan yang baik, uang bukan lagi sumber stres. Justru ia menjadi jembatan menuju kebebasan dan ketenangan batin,”
⸻
Visi dan Misi Hidup: Tumbuh dan Memberi Manfaat
Bicara tentang keuangan, tentu tidak bisa dilepaskan dari filosofi hidup seseorang. Saat ditanya tentang motto dan visi hidupnya, Pak Wildy menjawab dengan lugas,“Hidup itu harus bisa bertumbuh, memberi yang terbaik, dan bermanfaat pada orang lain.”
Menurutnya, kesuksesan finansial sejati tidak berhenti pada pencapaian pribadi. Kekayaan yang sesungguhnya adalah ketika kita dapat membantu orang lain tumbuh dan ikut menikmati hasil kerja keras kita. Prinsip inilah yang terus mendorong beliau untuk berbagi ilmu tentang manajemen keuangan, terutama kepada generasi muda yang baru mulai memahami arti pentingnya mengelola uang.
⸻
Tips Simpel: Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian
Dalam setiap seminar, peserta tentu ingin mendapatkan kiat praktis untuk diterapkan. Ketika diminta memberikan satu tips paling ampuh agar keuangan lebih sehat, Pak Wildy memberikan peribahasa klasik yang sarat makna:
“Berakit ke hulu, berenang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.”
Beliau menjelaskan, prinsip ini sederhana namun sangat relevan dalam konteks keuangan. Di usia muda, sering kali kita tergoda untuk menghabiskan penghasilan demi gaya hidup. Padahal, masa muda justru saat terbaik untuk menabung, berinvestasi, dan menyiapkan pondasi keuangan jangka panjang.

“Kalau kita mau sedikit menahan diri dan berdisiplin sekarang, kelak kita bisa menikmati hasilnya tanpa rasa khawatir,” ujarnya.
⸻
Kesan dan Pesan untuk Peserta Seminar
Menutup sesi wawancara, kami menanyakan kesan dan pesan beliau terhadap kegiatan seminar hari itu. Wajahnya tampak sumringah saat mengenang antusiasme peserta.
“Saya sangat happy,” ungkapnya.

“Keikutsertaan peserta hari ini luar biasa. Mereka atentif, penuh perhatian, dan berani menyampaikan pendapat saat sesi tanya jawab. Itu hal yang bagus dan menunjukkan semangat belajar yang tinggi.”
Sebagai pesan penutup, beliau berpesan agar setiap orang mulai mengasah literasi keuangan sedini mungkin.
“Kita tidak akan pernah menyesali hasil kerja keras di usia muda,” katanya mantap.
Menurutnya, belajar tentang keuangan bukan hanya soal menghitung angka, tapi tentang memahami nilai, tujuan, dan arah hidup yang ingin dicapai. Semakin dini seseorang memahami cara mengelola uang dengan benar, semakin besar pula peluangnya untuk mencapai kehidupan yang mapan dan bahagia.
⸻

Penutup
Wawancara singkat dengan Ir. H. Wildy sore itu menyisakan kesan mendalam. Dari cara beliau berbicara, tampak jelas bahwa financial management bukan sekadar teori, melainkan seni dalam menyeimbangkan antara kebutuhan, mimpi, dan kebahagiaan.
Dari pandangan bahwa uang hanya untuk kesenangan, kini beliau mengajak semua orang untuk memandang uang sebagai alat menuju kenyamanan dan ketenangan hidup. Karena pada akhirnya, bukan seberapa banyak uang yang kita miliki yang menentukan kebahagiaan, tetapi seberapa bijak kita mengelolanya.
Penulis : NJR

